Pentingnya Berjamiyah (Berorganisasi) Nahdlatul Ulama

Pentingnya Berjamiyah (Berorganisasi) Nahdlatul Ulama

Oleh:
Cep Herry Syarifuddin*

TimelineNU.com | Habib Luthfi bin Yahya pernah mengatakan bahwa rahasia hancurnya faham Ahlussunnah wal Jama'ah di Negeri Hijaz (sekarang Arab Saudi) saat masih dipegang Raja Syarif Husen yang akhirnya tunduk dan dikuasai oleh kerajaan baru bernama Saudi Arabia pimpinan Ibnu Sa'ud, tidak lain dikarenakan nihilnya organisasi yang mewadahi dan mengembangkan ajaran Aswaja, sehingga ketika kerajaan Hijaz bisa ditaklukkan, maka secara otomatis paham Aswajanya hilang begitu saja, kecuali hanya sedikit wilayah yang masih mempertahankan ajaran Aswaja di Arab Saudi seperti Aswaja yang masih  dilestarikan oleh keluarga besar Sayyid Muhammad Alwi al-Maliky.

Alhamdulillah di Indonesia ada organisasi yang menyebarkan dan mempertahankan ajaran Aswaja al-Asy'ariyyah yakni Nahdhatul Ulama (NU), yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia. Berkat NU, paham Aswaja tetap lestari di Nusantara hingga saat ini dan seterusnya. 

Maka musuh-musuh Aswaja paham betul akan hal ini, sehingga mereka berusaha dengan segala daya upaya untuk melenyapkan paham Aswaja di Indonesia dengan menghembuskan pemikiran atau pendapat yang menyesatkan, di antaranya anggapan "tidak usah NU-NUan, yang penting Ahlussunnah wal Jama'ah." Kalau anggapan menyesatkan ini diikuti, maka sedikit demi sedikit orang akan meninggalkan NU. Kalau NU sudah bisa dilemahkan, maka Aswaja bisa dilenyapkan dan NKRI bisa dikuasai oleh komplotan jahat tersebut. Sebab NU adalah salah satu benteng terbesar dan terkuat bagi keutuhan NKRI. Karena itu untuk memecah belah NKRI, langkah pertama adalah dengan melemahkan NU. Jadi, sebagai penganut Aswaja Al-Asy'ariyah kita wajib menjaga dan membesarkan NU. 

Setelah persepsi menyesatkan yang  pertama tadi berhasil, maka musuh Aswaja tadi melancarkan persepsi lanjutan yakni "buat apa Aswaja-Aswajaan, yang penting Islam." Kalau anggapan ini ditelan bulat-bulat, tamatlah Aswaja di Nusantara. Karena itu waspadalah, waspadalah.

Sebagai implementasi memperjuangkan NU, seluruh santri di pesantren NU wajib diberikan wawasan Ke-NU-an lewat materi pelajaran Aswaja, serta melibatkan mereka dalam organisasi Banom NU seperti Ansor, IPNU, dan sebagainya.

*Penulis, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim Mekarsari Cileungsi Bogor; Pemateri dan Penulis Buku Metode Praktis Membaca Kitab Kuning

0 Komentar

Cloud Hosting Indonesia
Cloud Hosting Indonesia
Cloud Hosting Indonesia